Medio, 1979 Adikku En menikah dengan direktur perusahaan tempatnya bekerja selama itu. Umur suaminya lebih tua daripada Bapak. Akhirnya adikku En menjadi istri muda. Persis seperti yang pernah diangankannya saat kecil dan saat remaja. Kepingin punya suami seorang kaya raya, biar kakek-kakek sekalipun! Parahnya adalah masalah akidah, karena suaminya pemeluk Protestan. Meskipun ketika menikah di KUA,...
Pipiet Senja Anno, 1977Denok bukan nama orang atau hewan peliharaan. Dia nama sebuah benda, tepatnya sebuah mesin ketik milikku. Mendiang Bapak yang memberinya nama begitu. “Si Denok geulis, cantiiiik… banyak rezekinya, membawa hoki dan berkah buat kita semua,” ujarnya sambil bergurau seperti kebiasaannya.Kami, aku dan enam adik akan tersenyum-senyum mendengarnya. “Berkat si Denok ada juga...
Merajut Asa Merenda Mimpi Saat-saat merajut asa dan merenda mimpi pun dimulai. Ada kegemaran baru yang aku gandrungi. Selain korespondensi dan mengunjungi perpustakaan, aku suka sekali menyimak dunia remaja di radio. Aku suka mengisi acara-acara remaja, seperti lagu dan puisi, drama radio, artikel sastra, pelangi budaya dan sebagainya. Mulanya memakai nama Tauresita, sesuai bintangku Taurus....
Minggat ke CimahiPipiet Senja Akhir tahun 1974, aku baru mengetahui kalau Mak (lagi!) mengeluarkan aku dari sekolah. Tanpa pemberitahuan seperti sebelumnya. Rasa kecewa, marah, sedih, dan perasaan tak berguna campur aduk menyergapku. Meskipun Bapak tetap memperlakukan aku dengan baik, tetap memberi uang saku setiap bulannya, seperti kepada adik-adik yang bersekolah. Namun, tetap saja gundah di hati...
Menyaksi Malari Pipiet Senja Anno, 1975Aku masih rajin pergi ke sekolah. Hingga 15 Januari, suatu hari yang lebih dikenal sebagai peristiwa Malari 1974 itu terjadi. Kami tengah asyik menyimak pelajaran sejarah dunia, ketika seorang siswa terlambat datang melaporkan pengalamannya. “Ada kerusuhan di Senen! Massa menjarah, membakar, pendeknya kerusuhan besar!” lapornya tersengal-sengal.“Apa yang terjadi?”“Mahasiswa mulanya turun...
Kenangan yang MenginspirasiPipiet Senja Anno, 1974Aku kembali masuk rumah sakit.Aku dan Mak seperti ditakdirkan untuk bergantian diopname. Acapkali kami dirawat satu kamar. Mak dengan macam-macam keluhan, sakit kepala, maag, dan darah tinggi. Sementara aku dengan takdir kelainan darah bawaan. Sekali ini aku sampai berbulan-bulan diopname. Jangan heran kalau sampai berhari-hari tak ada seorang pun yang...